Wacana Brexit pernah mengemuka ketika krisis ekonomi dunia 2008 berlangsung, dan beberapa anggota utama UE seperti Jerman harus mengeluarkan dana talangan untuk mengatasi masalah kebangkrutan/gagal bayar Yunani, rakyat Inggris tidak menginginkan sebagian uang hasil pajak mereka dihabiskan untuk membantu Yunani yang sulit untuk ditanggulangi akibat birokrasi negara itu yang sarat dengan korupsi.
Tahun 2015 keinginan Inggris keluar daru UE kembali mengemuka setelah kasus migrasi pengungsi. Uni Eropa yang menganut sistem bebas visa membuat Ingggris dibanjiri imigran yang mencari perlindungan dan tentu saja uang welfare ( tunjangan negara kepada warga yang menganggur/kurang sejahtera). Seperti halnya negara anggota Uni Eropa lainnya Inggris memberlakukan sistem ekonomi welfare-state, negara mensubsidi penduduk di bawah garis standar kemiskinan, daya tarik kuat bagi para imigran konflik perang di timur tengah.